Ketika ASIMO Mengendalikan RC212V….

RC212V memang memiliki peran yang unik. Protagonis di tangan Stoner, terlihat manis saat melahap tikungan dengan rear wheel karya Stoner. Tetapi berubah menjadi Antagonis saat kita melongok ke otak dan otot RC212V. Yup, gak bisa dipungkiri, gelontoran duit dari Honda Corporation berperan besar dalam mengantarkan RC212V menjadi monster yang menakutkan, termasuk juga dalam mengembangkan otak alias sistem elektronik RC212V. Tapi siapa yang menduga kalau ASIMO atau si Robot Honda ikut berperan dalam pengembangan kecerdasan Monster Oranye!



ASIMO kepanjangan dari: Advanced Step In Innovative Mobility adalah sebuah robot menyerupai manusia (humanoid robot) yang dikembangkan oleh Honda. Teknologi robot yang bisa berjalan ini pertama dikembangkan pada tahun 1986, dan terus berkembang sampai saat ini. Pada generasi akhir, ASIMO sudah bisa berlari, gak cuma berjalan dengan perlahan langkah per langkah. Hmmm…sebelum ngomong lebih lanjut, coba kita pikirkan….sebuah kumpulan mesin dan elektronik bisa berjalan dan berlari dengan sangat imbang, pasti membutuhkan kontrol keseimbangan yang sangat sempurna. Jangan samakan dengan manusia yang memang sudah diciptakan dengan segala kesempurnaannya! Robot membutuhkan perhitungan bagaimana agar satu kaki bisa mengimbangi kaki yang lain, seberapa besar energi yang dikeluarkan agar langkah yang dilakukan bisa pas (energi gak boleh terlalu besar dan terlalu kecil), seberapa besar kemiringan yang dibutuhkan ketika ASIMO berbelok melangkah, serta bagaimana mengatur keseimbangan yang sempurna agar ASIMO tidak jatuh saat miring. 

Semua itu bisa dilakukan dengan multidimensional inclinometer yang tertanam di otak sang Robot. Upppss…apa itu inclinometer? Secara sederhana inclinometer adalah alat yang dapat mengukur kemiringan suatu benda. Secara sederhana lagi, ketika kemiringan suatu benda dapat diketahui, maka kita dapat mengetahui apa yang harus dilakukan agar benda tersebut tetap imbang, gak jatuh. Sama seperti ASIMO, dia membutuhkan suatu perangkat elektronik yang menjadi otaknya. Yang bisa berpikir seberapa besar kemiringan yang sedang terjadi di ‘tubuhnya’, apa yang harus dilakukan oleh tubuhnya, serta seberapa besar energi yang harus dilakukan agar tubuhnya bisa bergerak dan imbang.


Demikian juga yang terjadi di Monster Oranye. Ketika kita melihat Stoner mengendalikan monster RC212V dengan sangat cantik, jangan dikira semua itu sekadar berasal dari kelihaian Stoner. Apa yang dilakukan oleh Stoner selaras dengan apa yang dipikirkan oleh RC212V. Ketika Stoner menekan habis ban belakang RC212V, otak monster itu juga berpikir bagaimana agar ban belakang tidak berputar terlalu banyak, sebatas rear wheel steering, tidak sampai sliding. Begitu pula saat stoner membangunkan si Monster selepas dari mulut tikungan. RC212V langsung memiliki tenaga yang siap dimuntahkan dengan porsi yang pas! Hal yang sama terjadi pula ketika Stoner mau memasuki tikungan dengan sudut yang tajam, RC212V mengetahui dengan pasti sudut dan kemiringan motor yang bakal dihadapi untuk menghabisi tikungan, lalu otak RC212V akan membatasi tenaga nya agar Stoner bisa bercinta mesra denga tikungan tersebut…. :oops:

Apa yang terjadi di otak RC212V itu serupa dengan apa yang terjadi di otak ASIMO. Yup, RC212V mengadopsi dan mengembangkan langsung multidimensional inclinometer yang digunakan di ASIMO. Inclinometer, yang terdiri atas gyroscopes dan accelerometers dapat menyediakan berbagai informasi seperti posisi motor di sirkuit dan perubahan kemiringan yang terjadi saat motor dipacu. Apakah motor mengalami wheelie, under power, over power, pengereman keras, ataupun kemiringan ekstrem, semua data itu bisa disediakan oleh multidimensional inclinometer.

Inclinometer, gyroscopes dan accelerometers mungkin terasa asing di telinga kita, tetapi sebenarnya alat-alat tersebut sangat dekat dengan masbro semua. Malahan mungkinsekarang masbro sedang menggenggam alat tersebut. Yup, kalau masbro menggunakan smartphone, hampir semua piranti tersebut dilengkapi dengan alat-alat tersebut. Smartphone dapat mengenali kemiringan yang terjadi sehingga layar atau dispaly yang ditampilkan dapat sesuai dengan kondisi kemiringan yang terjadi. Kalau landscape ya displaynya berubah jadi landscape, kalau portrait ya ngikut…gitu… Contoh lain, saat masbro main game balapan di smartphone, masbro bisa kan mengendalikan hanya dengan memiring-miringkan smartphone masbro? Yup, itulah aplikasi sederhana dari gyroscopes dan accelerometers.

Tapiiii….yang terjadi di RC212V tidak sesederhana seperti yang di handphone masbro semua. Bayangkan saja bagaimana mendeteksi gaya mekanik yang terjadi di motor, diubah menjadi data-data digital, dikalkulasikan, dan kemudian diubah lagi menjadi informasi yang bisa menjadi gaya mekanik! Yup…..RC212V menjadi Monster yang jinak? Gak heran…karena ASIMO ikut mengendalikannya…. 

sumber: ngobrolmotor.com

Tidak ada komentar: